0 items in your shopping cart

No products in the cart.

Stock Terbatas Kualitas Terjamin

Terjemah dan Syarah Misykah Al Mashobih Jilid 1

Rp48.000

Sebaik-baiknya perkataan adalah kitabulloh (al-Qur’an) dan sebaik-baiknya petunjuk adalah petunjuk Baginda Nabi Muhammad (as-Sunnah). Sebagaimana di zaman yang penuh kegelapan dan fitnah seperti saat ini, mempelajari hadits-hadits Baginda Nabi shallallahu alaihi wa sallam merupakan keniscayaan yang tidak bisa ditawar lagi. Dengan mempelajari hadits-hadits Nabawi, kita akan mengetahui bagaimana sunnah dan suri teladan Sang Nabi. Sebab, meneladani sunnah Nabi adalah “harga mati”, bagi siapa saja yang ingin selamat dunia sampai akhirat nanti.

Hadits merupakan referensi otoritatif hukum Islam setelah Al-Quran yang memegang peranan penting dalam perkembangan Islam. Mengingat pentingnya hadits Nabawiyah ini, penulis ingin menulis Syarah kitab Misykah al-Mashobih karya Imam al-Tibrizi rahimahullah dengan menggunakan bahasa Indonesia. Untuk memudahkan para pelajar dan para pecinta Nabi yang sedang mempelajari serta mendalami hadits-hadits Nabi.

Dan dalam judul buku ini penulis mengambil dari judul dua kitab. Seperti, kata “Maraqi” yang merupakan jama‘ dari kata “Mirqoh” kami ambil dari judul kitab “Mirqah al-Mafatih fi Syarhi Misykah al-Mashobih” karya al-Imam Mula Ali al-Qari, sedangkan kata “al-Tanqih” kami ambil dari judul kitab “Lama’at al-Tanqih fi Syarhi Misykah al-Mashobih” karya Maulana al-Muhaddits Abdul Haqq al-Dihlawi. Yang mana dua kitab inilah, menjadi refrensi buku ini, untuk mengupas makna kitab Misykah al-Mashobih.

Adapun metode penulisan yang digunakan oleh penulis dalam buku ini adalah metode yang sangat mudah di pahami, yaitu dengan menulis terlebih dahulu teks hadits dengan bahasa Arab. Kemudian di bawahnya, penulis menulis terjemahan matan hadits tersebut dengan bahasa Indonesia. Lalu di bawahnya lagi, barulah penulis menulis penjabaran atau syarah dari hadits tersebut. Dan terkadang dalam penerjemahan kitab, penulis juga menulis syarah tentang lafadz yang perlu langsung ditulis berdampingan dengan lafadz matannya. Maka untuk membedakan dengan terjemahan matan, penulis menambahkan tanda “kurung” untuk lafadz tersebut. Dan sebelum menjelaskan dan menulis syarah matan hadits, penulis mendahulukan untuk menulis terjemah atau biografi para rowi yang ditulis dalam Misykah, yang kebanyakan adalah nama para Shahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam, dan para tokoh Tabi’in.

Sehingga, dengan metode yang sangat detail dan praktis ini, para pelajar sangat mudah untuk membaca dan memahami hadits-hadits yang ditulis dalam buku ini. Serta sangat layak dibaca oleh orang-orang umum yang ingin belajar dan mendalami hadits-hadits nabawi juga.

Anda juga dapat memesan produk kami pada situs berikut:

Description

PENULIS : MAS HASAN BIQI MUHAMMAD

PENERBIT : MAKTABATUNA

TEBAL : 242 HALAMAN